NUNUKAN, CATATAN – Destinasi Wisata Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lanuka melalui pengelolaan destinasi wisata yang mandiri dan efektif menjadikan lokasi ini dapat memberikan sumbangan ekonomi yang sangat signifikan kepada negara, dalam empat tahun terakhir SAE Lanuka telah sumbangkan ratusan juta rupiah terhadap kas Negara.
Kepala Lapas Kelas II B Nunukan, Puang Dirham mengatakan, Sae Lanuka sendiri telah dikelola oleh jajaran Lapas Nunukan dalam empat tahun terakhir, sejak awal dibangun mulai 2020 lalu, pihaknya berhasil menyumbangkan ratusan juta rupiah melalui Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terhadap ekonomi negara.
“Sejak 2020 hingga saat ini kita terus berkomitmen untuk mengelola dengan baik, sejalan dengan kebijakan Mentei Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) bahwasanya Lembaga Permasyarakatan harus berdampak bagi masyarakat, hal ini juga menjadi dorongan bagi Lapas Nunukan untuk terus melakukan inovasi dalam mengelola Sae Lanuka ini untuk masyarakat Nunukan,” ujar Puang.
Puang juga menilai, dengan pengelolan serta publikasi yang baik, membuat Sae Lanuka berpotensi memberikan dampak ekonomi terhadap negara, pada 2020 pihaknya telah menyumbangkan dana sebesar Rp 43.257.000, 2021 sebsear Rp 31.287.000, 2022 sebesar Rp 41.677.000, 2023 sebesar Rp 58.150.000, dan pada 2024 sebesar Rp 43.232.531.
“Dari total keseluruhan kita telah menyumbangkan dana berupa PNBP sebesar 217 juta lebih kepada negara, hal ini sangat kita syukuri dan tidak akan langsung berpuas diri terhadap keadaan sekarang, namun kedepan kita terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai informasi, Sae Lanuka merupakan destinasi wisata yang menghadirkan berbagai spot-spot wisata, mulai dari permainan anak-anak, agrowisata perkebunan dan pertanian, serta terdapat sarana edukasi terkait sejarah jenis hukuman yang berlaku di Indonesia dari masa ke masa.
Lokasi Sae Lanuka sendiri terletak di kawasan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) kelas II B Nunukan dan dikelola langsung oleh jajaran Lapas serta sejumlah Warga Binaan yang di libatkan sebagai bentuk pembinaan, hal itu juga sejalan dengan kebijakan dari Mentri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) yang menitik beratkan kearah rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi seluruh warga binaan, serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar. (ryn)
